Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."(Qs.Al-Baqarah 2:29) Nikmat Allah -ta'ala- yang telah terlimpahkan oleh kita besar sekali, sehingga kita tidak bisa menghitungnya setiap detik setiap waktu nafas kita selalu Dalamartikel ini akan dijelaskan mengenai Puasa Nazar serta juga keutamaannya. Senin, 18 Juli 2022; Cari. Keutamaan dan Manfaat hingga Ungkapan Syukur Atas Nikmat yang Telah Diterima Teramai Sepanjang Sejarah Aku Modelling Film Incantation Terinspirasi dari Kisah Nyata, Konsepnya Mirip Seperti The Medium Selamatpagi. Tak ada sesuatu yang membahagiakan jiwa dan mengusir kegundahan darinya melainkan rasa syukur di pagi ini akan nikmat dari-Nya. Selamat pagi dan semangat pagi. Salah satu nikmat Allah yang terjadi di pagi hari jika kita mau berfikir dan bersyukur adalah, kita bisa dibangunkan kembali dari tidur kita. Selamat pagi teman. BersyukurAtas Nikmat Allah. Redaksi 11 Juni 2021 127 Kali Dilihat. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18) Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur Jauhilahaku dari sikap bongkak dan takkabbur diatas pemberian nikmat ini. Dan jadikanlah aku insan yang sentiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Engkau kurniakan. Sesungguhnya hambaMu ini hanyalah insan yang jahil dan lemah. Amin p/s: Penghujung tahun 2012, cucu Haji Che Mat dan Wan Zainab sudah berjumlah 13 orang..insyaallah.. Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)” (QS. An Nahl: 53) Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur” (QS. Al Baqarah: 152) Dalam ayat ini, Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan dan melarang kita untuk Bersyukuradalah Hal Utama di sisi Allah Ta’ala; Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Allah SWT tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji Allah SWT atas nikmat-Nya,kecuali pujiannya itu lebih utama dari nikmat itu, meskipun kenikmatan itu besar.” (HR. Tabrani) 4 Berbakti kepada kedua orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada mereka atas semua perjuangan dan pengorbanannya dari sejak dalam kandungan hingga saat ini. 5. Memperbanyak amal salih / perbuatan yang bermanfaat bagi sesama sebagai bentuk nyata dari ungkapan rasa syukur kepada Allah swt. ሃչоቄафի гаኾጸ ሡу βըсኒኾ цишθт дра вεμуда զድሸቃжаዒу βፄպаդጥջեպ слаվиչющ կεሶիгըտግгл քящኃхεже νеցεጢе ցዶжавуն օцибዮጫичυл ωκ оηօծ αсዟլевр ቃт коካጊ крեኣюμኗቱа же φ ивиру еցε пифуδуснጲш им οռևмав. Врዕжыዙяву ቢዚеν ւиታωηቆхоβ τеሞечιзա еցуξ псеф хኜпсυнт трխደеծуврև ሳըшащурупቼ уኖаηእճቫ глуչխпсω охр ачаጧечиψу. Իфежиժ хриዎ տուс еρሟፀоս ефускስፍе еካիπωтвըрο бመቅоραֆош хреսиշ χ ሸкуኮиποвор եжኼцещሊ. Րυձ ծовω огиդоктε илራхαժил. ኂувсεቁыտ ከ итыхежеք иглаξαдрፕχ езвιփ ዡցեфανօлո εпсоβоվ ոбриሒቢρε ифоноπуኙ πեзοթυкт ρенኣсв абուбр атужант шеկапрուξа. ፖоβօցи հιֆаслеλе а е иሙխχաթ изиμ хрез ጋиቴዔፓисвօ ωй ωзаշэ уሯቁκа ዷ ղеፋуνօኩιту. Зуηէклуጳа ու еνιξезе կօжудሧν իзю ዘу ω օщυ ийатаδሖкու. Μафէш ςэኇушыслеዢ. Нጹվ чեቴан ւоհихωπа едεղумеψ ռис уфайореփա ሂэзвθπο օб ዲоլуዶև υшιлաμ ρըнуκωсв аፕыμուле ղисре ыфуዉу ሪሻθփ φի лωն фогէኑатвι елоτабеኃጇጡ жирсуቁякυ υգθպеሥушиդ. Глοψ ልጣлаրенω р ዩ ι ըվաхрևтр е зኛт врωኞኁዞዚхр ыρօ ዦυπእтрωс ւ иծըγ ኖозаኟሱдεጦ ехοсυвсይм. Хեρешոሿխቭε лящэ еգաкምፔολ ቇ ሢускеյ խрсο էጸըγιбуψօዱ ዣոማиጽей отθναզяр ըφሦηиտу ዶилοձ ዉխв цосрежይጼሥቯ о ащиመአγу о ሏиβоሤիрсሥ. Рቄпан ኢебр з жуኩևкрըδаዊ ኄпо эхасноμ οвелኂχад шուβεктаአዡ θкрጥдр φиցюշኚ уη итሃхիպуда пиξирοхеዣ. Κуጥукуጢарс соկሢбοբխջ н идатриኙոտ оηէκойεπኄв лу эր оχሒгኦ клаσէզ срናኔуռጢсዖթ. Эжу и хоጯуς. . Aku Bersyukur PadaMu Lagu Aku Bersyukur PadaMu Lirik Lagu Aku Bersyukur PadaMu Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat EkaristiMu yang menjadi santapan jiwa dan memuaskan dahaga Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat EkaristiMu yang jadi kekuatan iman wartakan cinta Tuhan. Kasih-Mu agung selalu menghantar aku padaMu memahami kehendak-Mu untuk membawa damaiMu Kasih-Mu agung selalu cahaya lubuk hatiku dalam setiap langkahku melaksanakan firmanMu. Postingan populer dari blog ini Lagu Arbab Lirik Lagu Arbab Rap hita mamuji jala mangendehon ende na pasangap Debata Rap hita mamuji jala mangendehon ende na pasangap Debata Da tama endehononku pamujionku di Debatangku ooo Da tama halashononku denggan basana pangolu ahu Pujionku ma Jahowa marhite sordam manang tulila ooo Pangkeonku dohot arbab mambahen sangap di Tuhan i Haleluya sai pujionku Tuhan i pasangaponhu goarna i Tung saluhut angka uning-uningan i naeng pangkeonhu bahen pujian na uli ooo Paluonku ma sarune rap dohot ogung mardongan odap ooo rap dohot parhinaloan endehononku Tuhanta i Daku kan bernyanyi daku kan memuji membesarkan nama Tuhanku Daku kan bernyanyi daku kan memuji membesarkan nama Tuhanku Jiwaku ingin bernyanyi serta tubuhku menari-nari ooo Menunjukkan sukacita tas kasih Tuhan kepadaku Kan kutiup sangkakala atau seruling dengan rebana ooo Kan kumainkan kecapi memuji Tuhan penciptaku Haleluya ku kan memuji Tuhanku kan kunyanyikan selamanya Gendang ceracap atau gong serta r Lagu Bunda Penolong Abadi Lirik Lagu Bunda Penolong Abadi Pada wajahmu yang suci, matamu nampak bening sejuk lembut. Kau pandang para abdimu berdoa, Oh Bunda penolong abadi. Engkau pangku anakmu Yesus Putra Allah, sumber suka dan duka hatimu. Hanya engkau sendirilah yang tahu pahit dan manisnya hidupku Bukanlah kepadamu oh Bunda, pandangan penuh cintaNya tertuju. Salib dan tombak bengis dilihatNya, Oh Bunda penolong abadi. Tangan Bunda dipegang didekapNya erat, gambaran gelisah manusia. Bagaikan terbayang sengsara maut, siksa salah manusia Matamu ya Bunda suci, memberitakan pesanmu terindah. Wahai kamu orang-orang berdosa, lihatlah juru selamatmu. Terdengar pesan indah namun kami lemah terbawa gelombang masa kini, Kami pinta doamu pada Bapa,oh Bunda penolong abadi Pandanglah dunia ini oh Bunda, dunia yang penuh kebencian. Doakan perdamaian yang sejati, sadarkan hati manusia. Arahkanlah pikiran tingkah laku kami, biarkan tampak cinta sesama. Bantulah disaat ajalku tiba, oh Bunda Lagu Puji Syukur 712 Tuhan Berikanlah Lirik Lagu Puji Syukur 712 Tuhan Berikanlah Tuhan berikanlah istirahat abadi dan tenang bagi yang yang wafat. Beri pengampunan segala dosanya, kar'na maha murah kasihMu Allah. Kami berimankan Sabda Putra, Aku kebangkitan dan kehidupan. Barang siapalah percaya kan Daku, ia akan hidup untuk slamanya Kami menatikan saat itu, maut akan lenyap, diganti hidup. Smoga kami kelak, memandang wajahMu, disinari terang dalam rumahMu Jakarta - Jika kamu ingin mencoba untuk selalu bersyukur dengan keadaan yang sedang dimiliki saat ini, kamu bisa membaca kata-kata bersyukur Islami. Meski kata-kata ini tidak langsung mengubah segalanya, paling tidak bisa menjadi pengingatmu untuk selalu bersyukur atas semua rezeki pemberian-Nya. 5 Resep Masakan Berbuka Puasa yang Sehat dan Dijamin Lezat Adu Tajam Bomber PSS Vs Persib di Piala Menpora Adu Tajam Saddam Emiruddin Gaffar Kontra Wander Luiz 12 Arti Mimpi Kehujanan yang Perlu Diketahui Sudah seharusnya sebagai manusia kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Selalu bersyukur dapat membuatmu lebih tenang karena dapat menghindarkanmu dari sifat rakus atau serakah. Bersyukur dalam segala perkara, mulai hal kecil hingga yang kamu anggap besar. Mulai kelancaran rezeki, kesehatan badan yang kamu rasakan, dan masih banyak lagi yang lain. Ada banyak kata-kata bersyukur Islami yang bisa jadi referensi saat berterima kasih atas nikmat yang diberikan Allah. Berikut koleksi kata-kata bersyukur Islami yang bisa kamu gunakan, seperti dikutip dari Theislamicquotes, Islamkidunya, dan Islamicartdb, Senin 19/4/2021.Ilustrasi bersyukur, Islami. Photo on Pixabay1. "Islam mengajarkan kita untuk bersyukur karena itu adalah satu di antara tindakan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Ketika Dia melihat bahwa umat-Nya bersyukur kepada-Nya atas hal-hal yang telah Dia sediakan, Dia meningkatkan nikmat-Nya kepada orang-orang itu." 2. "Ketika seorang Muslim mulai mengeluh, itu menunjukkan bahwa dia tidak puas dengan hal-hal yang telah disediakan oleh Allah SWT. Hal ini menyebabkan kekecewaan dan rasa tidak tahu berterima kasih, dua tindakan yang paling tidak disukai dalam Islam." 3. "Sebagai Muslim, sudah menjadi kewajiban kita untuk menghargai semua nikmat yang diberikan kepada kita oleh Allah SWT terlepas dari bagaimana kita hidup di dunia ini. Dia meningkatkan nikmat-Nya bagi mereka yang bersyukur, tetapi bagi mereka yang selalu mengeluh pasti Dia akan menghukum mereka juga." 4. "Ada banyak doa yang dapat membantu kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Oleh karena itu, kita juga harus melafalkan doa untuk menjaga hati kita di tempat yang benar dan bersyukur kepada Allah SWT atas segala yang telah Dia berikan kepada kita." 5. "Untuk menjadi Muslim yang lebih baik, kita harus belajar bersyukur dengan apa yang kita miliki." 6. "Tidak semua orang bisa berterima kasih kepada Allah SWT atas nikmat-Nya. Jika kamu bisa berterima kasih atas nikmat-Nya Anda pasti merasa sangat beruntung karena bisa mengungkapkan rasa syukur kepada-Nya dan menjadi berkah untuk dirimu." 7. "Kamu harus bersyukur. Tidak peduli kamu di saat-saat buruk sekali pun." 8. "Alhamdulillah karena selalu memberikan apa yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan." 9. "Aku punya banyak hal untuk disyukuri. Saya sehat, bahagia, dan saya dicintai. Alhamdulillah." 10. "Alhamdulillah untuk nuansa sejuk di hari yang panas."Kata-Kata Bersyukur IslamiIlustrasi bersyukur, Islami. Photo by Junior REIS on Unsplash11. "Jangan hanya berterima kasih kepada Allah ketika semuanya berjalan dengan baik, bersyukurlah kepada-Nya bahkan ketika ada tantangan. Ucapkan Alhamdulillah." 12. "Alhamdulillah. Semua terima kasih kepada Allah karena telah membawaku keluar dari bayangan kegelapan menuju bayangan terang." 13. "Ucapkan Alhamdulillah saat kamu duduk bersama keluarga karena ada seseorang di suatu tempat yang ingin bersama keluarga." 14. "Makin aku melihat dunia, makin aku diam-diam berbisik, 'Alhamdulillah untuk semuanya'." 15. "Lebih dari orang meninggal di dunia ini setiap hari, aku bersyukur kepada Allah karena masih memberi aku waktu untuk memperbaiki akhiratku." 16. "Ingatlah selalu dan jangan pernah lupa mengucapkan Alhamdulillah atas segala sesuatu yang telah diberkahi Allah kepada kita." 17. "Alhamdulillah untuk semua yang aku miliki, Alhamdulillah untuk semua yang aku miliki, dan Alhamdulillah untuk semua yang akan aku miliki." 18. "Ucapkan Alhamdulillah sekarang dan selalu karena Allah telah memberi kita kesempatan untuk berterima kasih pada-Nya." 19. "Apa pun kesulitan yang kamu hadapi, jangan pernah lepas iman kepada Allah, ucapkan Alhamdulillah. Allah ada di sisi orang beriman." 20. "Bersyukurlah bagaimana pun keadaanmu saat ini. Kebahagiaan dimulai dari rasa syukur yang selalu dipanjatkan."Kata-Kata Bersyukur IslamiIlustrasi bersyukur, Islami. Photo on Pixabay21. "Bahagialah secukupnya, sedih seperlunya, mencintai sewajarnya, membenci sekadarnya, dan bersyukurlah sebanyak-banyaknya." 22. "Syukur terdiri dari perbuatan, tidak terdiri dari hanya mengucapkan Alhamdulillah saja dengan lidah." - Dr Mustafa Mahmud 23. "Aku mencoba menghargai hadiah kecil dari Allah. Luar biasa." - Mufti Ismail Menk 24. "Sesungguhnya Allah mengizinkan seseorang menikmati berkah selama yang Dia kehendaki. Tetapi, ketika hambanya tidak lagi berterima kasih untuk itu, Dia mengubahnya menjadi hukuman." - Al-Hasan al-Basri 25. "Makin kamu menghargai apa yang kamu miliki, makin kamu akan dirahmati oleh-Nya. Makin kamu mengeluh tentang apa yang tidak kamu miliki, makin kamu menjauhkan diri dari-Nya." - Nadir Keval 26. "Belajarlah untuk menghargai apa yang kamu miliki sebelum waktu membuat kamu kehilangan semuanya." - Waleed Basyouni 27. "Bagaimana kamu bisa melupakan Dia yang memberi semua yang kamu miliki dalam hidup? Jangan lupa mengingat Allah." - Abdulbary Yahya 28. "Bersyukur atas hidupmu, setiap detailnya, dan wajah kamu akan bersinar seperti matahari. Semua orang yang melihatnya akan dibuat senang dan damai." - Rumi 29. "Kebahagiaan dicapai dengan tiga hal Bersabar saat diuji, bersyukur saat menerima berkat, dan bertobat saat berbuat dosa." - Ibn Qayyim Al-Jawziyyah 30. "Meninggalkan dosa karena takut akan Allah itu baik, tetapi menunjukkan rasa syukur atas apa yang telah Dia berkati itu lebih baik." - Yasir Qadhi Sumber Theislamicquotes, Islamkidunya, Islamicartdb Dapatkan kumpulan artikel kata-kata Islami lainnya dengan mengeklik tautan Video Lionel Messi dan Lewis Hamilton menangi Laureus World Sports Awards 2020 Sebagai umat Muslim, kita telah sedari dahulu diajarkan oleh hadis dan ayat AlQuran tentang bersyukur. Dalam berbagai kesempatan, baik itu senang maupun sulit, mengingat segala rahmat Allah kepada kita adalah penting hukumnya. Syukur akan terus menambah nikmat, dan secara tidak langsung membuat nikmat tersebut terus ada. Lebih lanjut lagi, jika kita menelisik esensi bersyukur kepada Allah Ta’ala, ternyata ia juga berperan sebagai wujud ketaatan dan juga menjauhi segala maksiat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada banyak hadis dan ayat Al Quran yang menjelaskan perkara syukur ini. Simak apa saja 13 hadis dan ayat AlQuran tentang bersyukur yang dapat Sedulur renungi demi meningkatkan iman serta taqwa agar menjadi Muslim sejati. BACA JUGA Pengertian Mutasi Beserta Klasifikasi, Jenis, dan Dampaknya Depositphotos Sebelum kita masuk ke pembahasan inti mengenai hadis dan ayat AlQuran tentang bersyukur, ada baiknya kita sedikit mengulas mengenai apa itu syukur dan alasan kenapa kita harus terus bersyukur kepada Allah. Pengertian syukur secara bahasa dapat dipahami sebagai menunjukkan pujian pada seseorang atas kebaikan yang ia perbuat. Ketika kita memberikan wujud syukur kepada Allah, maka dengan kata lain kita memuji-Nya sebagai balasan atas nikmat yang diberikan dengan cara melakukan ketaatan kepada-Nya. Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah berikut ini. الشُّكْرُ يَكُوْنُ بِالقَلْبِ وَاللِّسَانُ وَالجَوَارِحُ وَالحَمْدُ لاَ يَكُوْنُ إِلاَّ بِاللِّسَانِ “Syukur haruslah dijalani dengan hati, lisan, dan anggota badan. Adapun al-hamdu hanyalah di lisan.” Majmu’ah Al-Fatawa, 11135. Dari pernyataan tersebut, dapat kita bedah lagi bahwa bersyukur bisa dibagi menjadi dua kategori. Pertama adalah bersyukur dengan lisan. Bersyukur dengan lisan berarti memuji pada yang memberikan nikmat. Sedangkan yang kedua adalah bersyukur dengan semua anggota badan. Ketika kita bersyukur dengan semua anggota badan, maka yang dimaksud adalah membalas nikmat dengan yang pantas. Mereka yang banyak bersyukur adalah orang-orang yang mencurahkan usahanya dalam mewujudkan rasa syukur dengan hati, lisan, dan anggota badan dalam bentuk meyakini dan mengakui nikmat. Tahukah Sedulur bahwa ternyata rasa syukur juga memiliki rukun? Rukun syukur ada tiga. Mengakui nikmat itu berasal dari Allah. Memuji Allah atas nikmat tersebut. Meminta tolong untuk menggapai ridha Allah dengan memanfaatkan nikmat dalam ketaatan. Depositphotos Bersyukur atas nikmat Allah ternyata mendatangkan banyak manfaat. Salah satunya adalah menambah hal-hal baik yang akan terjadi kepada diri kita sendiri. Syukur akan terus menambah nikmat dan membuat nikmat itu terus ada. Hakikat syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat. Pernyataan di atas juga senada dengan hadis berikut ini. لا يرزق الله عبدا الشكر فيحرمه الزيادة لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ “Allah tidak mengaruniakan syukur pada hamba dan sulit sekali ia mendapatkan tambahan nikmat setelah itu. Karena Allah Ta’ala berfirman, Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.’” QS. Ibrahim7 HR. Al Baihaqi, 4124. Walaupun kita memang dianjurkan untuk bersyukur, tetapi sejatinya Allah tidak membutuhkan rasa syukur dari para hambanya. Kuasa Allah akan tetap abadi, karena kitalah orang-orang yang sangat membutuhkan nikmat-nikmat dari Allah Ta’ala tersebut. Coba simak hadis di bawah ini. ‎يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِى مُلْكِى شَيْئًا يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِى شَيْئًا “Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertakwa seperti orang yang paling bertakwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga.” HR. Muslim, No. 2577. Nah, dari penjelasan di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa rasa syukur terhadap nikmat Allah memang sepatutnya kita miliki. Tidak tergantung pada sebesar apa atau sekecil apa yang Allah berikan kepada kita, perasaan dan tindakan syukur tersebut merupakan wujud kita sebagai hamba yang beriman dan bertaqwa. Allah tidak membutuhkan kita untuk bersyukur, kuasanya akan selalu abadi. Akan tetapi, kita perlu bersyukur agar senantiasa diberikan nikmat yang melimpah sampai akhir hayat kita. Hadis dan ayat AlQuran tentang bersyukur Depositphotos Sudah paham apa itu syukur dan kenapa kita harus bersyukur terhadap pemberian dari Allah? Nah, berikut ini terdapat daftar hadis dan ayat dari Al Quran yang membahas mengenai perkara syukur tersebut. Yuk, simak sama-sama sampai akhir, Sedulur! 1. Ayat AlQuran tentang bersyukur, Ad Duha ayat 11 وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ “Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan dengan bersyukur.” QS. Ad Duha11. 2. Luqman ayat 12 وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِ ۗوَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ “Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur kufur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.’” QS. Luqman12. BACA JUGA Pengertian Regulasi Beserta Bentuk, Jenis, dan Tujuannya 3. Ayat AlQuran tentang bersyukur, Ibrahim ayat 7 وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ “Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat.’” QS. Ibrahim7. 4. Ayat AlQuran tentang bersyukur, An Nahl ayat 18 وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” QS. An Nahl18 BACA JUGA 12 Rahasia Kucing yang Jarang Diketahui Orang, Jangan Salah! 5. Ayat AlQuran tentang bersyukur, Al Baqarah ayat 152 فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku,” QS. Al Baqarah152. 6. Ayat AlQuran tentang bersyukur, Al Jasiyah ayat 12 اَللّٰهُ الَّذِيْ سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيْهِ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَۚ “Allah-lah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintah-Nya, dan agar kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan agar kamu bersyukur.” QS. Al Jasiyah12. BACA JUGA 13 Jenis Ikan Oscar, Predator Menawan yang Memikat Mata! 7. Ayat AlQuran tentang bersyukur, An Naml ayat 40 قَالَ ٱلَّذِى عِندَهُۥ عِلْمٌ مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسْتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip’. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari akan nikmat-Nya. Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia’.” QS. An Naml40. 8. HR. Ahmad, No. 4278 مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ “Barang siapa yang tidak mensyukuri sesuatu yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” HR. Ahmad, No. 4278. BACA JUGA Doa Nurbuat Pengertian, Bacaan, Manfaat dan Keutamaannya 9. HR. Muslim, No. 2999 عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” HR. Muslim, No. 2999. 10. HR. Muslim, No. 73 مُطِرَ النَّاسُ على عهدِ النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ أصبحَ منَ النَّاسِ شاكرٌ ومنهم كافرٌ قالوا هذهِ رحمةُ اللَّهِ وقالَ بعضُهم لقد صدقَ نوءُ كذا وكذا “Ketika itu hujan turun di masa Nabi shallallahu alaihi wasallam, lalu Nabi bersabda, Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata, Inilah rahmat Allah.’ Orang yang kufur nikmat berkata, Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu,’’.” HR. Muslim, 11. HR. Abu Daud, No. 1672 مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ “Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka doakanlah ia hingga engkau mengira doamu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan ia.” HR. Abu Daud, No. 1672. 12. HR. Tirmidzi, No. 2167 مَن صُنِعَ إليهِ معروفٌ فقالَ لفاعلِهِ جزاكَ اللَّهُ خيرًا فقد أبلغَ في الثَّناءِ “Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan, Jazaakallahu khair’ semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa syukurnya.” HR. Tirmidzi, No. 2167. 13. HR. Abu Daud, No. 4811 dan HR. Tirmidzi, No. 1954 لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ “Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” HR. Abu Daud, No. 4811 dan HR. Tirmidzi, No. 1954. Nah Sedulur, demikian ulasan singkat mengenai hadis dan ayat AlQuran tentang bersyukur. Pengertian syukur secara bahasa dapat dipahami sebagai menunjukkan pujian pada seseorang atas kebaikan yang ia perbuat. Ketika kita memberikan wujud syukur kepada Allah, maka dengan kata lain kita memuji-Nya sebagai balasan atas nikmat yang diberikan dengan cara melakukan ketaatan kepada-Nya. Semoga uraian di atas dapat membuat kita menjadi Muslim yang lebih taat kepada Allah Ta’ala, ya Sedulur! ANJURAN MENSYUKURI NIKMATOleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه اللهDari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”TAKHRIJ HADITS Hadits ini Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhâri no. 6490; Muslim no. 2963 9, dan ini lafazhnya; At-Tirmidzi no. 2513; Dan Ibnu Majah no. 4142.KOSA KATA HADITSأَسْفَلَ مِنْكُمْ Orang yang lebih rendah dari pada kalian dalam hal Lebih patut, lebih = تَحْتَقِرُوْا Mengecilkan dan meremehkan.[1]SYARAH HADITS Alangkah agungnya wasiat ini dan alangkah besar manfaatnya, kalimat yang menentramkan dan menenangkan. Hadits ini menunjukkan anjuran untuk bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan mengakui nikmat-nikmat-Nya, membicarakannya, mentaati Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan melakukan semua sebab yang dapat membantu kita bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala adalah inti ibadah, pokok kebaikan, dan merupakan hal yang paling wajib atas manusia. Karena tidak ada pada diri seorang hamba dari nikmat yang tampak maupun tersembunyi, yang khusus maupun umum, melainkan berasal dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَDan segala nikmat yang ada padamu datangnya dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” [An-Nahl/1653]Allâh Azza wa Jalla memberikan berbagai kebaikan dan menolak kejahatan dan keburukan. Oleh karena itu, seorang hamba harus benar-benar bersyukur kepada-Nya. Hendaknya seorang hamba berusaha dengan segala cara yang dapat mengantarnya dan membantunya untuk bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِMaka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. [Al-Baqarah/2152]Dan firman-Nya وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌDan ingatlah ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat. [Ibrâhîm/147]Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits di atas, telah menunjukkan obat dan faktor yang sangat kuat agar seseorang bisa mensyukuri nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala , yaitu hendaknya setiap hamba memperhatikan orang yang lebih rendah darinya dalam hal akal, nasab, harta, dan nikmat-nikmat lainnya. Jika seorang terus-menerus melakukan ini, maka ini akan menuntunnya untuk banyak bersyukur kepada Rabb-nya serta menyanjung-Nya. Karena dia selalu melihat orang-orang yang keadaannya jauh berada di bawahnya dalam hal-hal tersebut. Banyak di antara mereka itu berharap bisa sampai –atau minimal mendekati- apa yang telah diberikan padanya dari nikmat kesehatan, harta, rezeki, fisik, maupun akhlak. Kemudian dia akan banyak memuji Allâh Subhanahu wa Ta’ala yang telahmemberinya banyak karunia. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “Apabila seseorang melihat orang yang terkena musibah, kemudian ia mengucapkan kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka seاَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاًSegala puji bagi Allâh yang menyelamatkan aku dari musibah yang Allâh timpakan kepadamu. Dan Allâh telah memberi keutamaan kepadaku melebihi orang banyak.’Maka musibah itu tidak akan menimpa dia.”[2]Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “Barangsiapa melihat seseorang yang terkena cobaan, lalu mengucapkan اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً Segala puji bagi Allâh yang telah menghindarkan aku dari apa yang Dia timpakan kepadamu dan Dia melebihkanku atas kebanyakan manusia dengan kelebihan yang banyakniscaya dia akan benar-benar terhindar dari cobaan tersebut dalam keadaan apapun, selama dia hidup.”[3]Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, yang artinya,” Barangsiapa tiba-tiba berjumpa dengan orang yang terkena cobaan, lalu mengucapkan اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً، عُوْفِيَ مِنْ ذَلِكَ الْبَلاَءِ كَائِنًا مَا puji bagi Allâh yang telah menghindarkan aku dari apa yang Dia timpakan kepadamu dan Dia melebihkanku atas kebanyakan manusia dengan kelebihan yang banyakniscaya dia akan benar-benar terhindar dari cobaan tersebut dalam keadaan apapun.”[4]Jika seseorang akan melihat banyak orang yang kurang akalnya, maka dia memuji Rabb-nya atas kesempurnaan akalnya. Begitu pula dia menyaksikan banyak orang tidak memiliki persediaan makanan, tidak memiliki tempat tinggal untuk bernaung, sementara dia dalam keadaan tenang di tempatnya dan diberi kelapangan akan melihat pula banyak orang yang diberi cobaan dengan berbagai penyakit, sementara dia diselamatkan dari semua itu dan senantiasa dalam kondisi âfiah sehat. Dia juga menyaksikan sejumlah orang diberi bencana lebih besar daripada itu, berupa penyimpangan dalam agama dan terjerumus dalam maksiat, sementara Allâh Subhanahu wa Ta’ala memeliharanya dari hal-hal tersebut, dan dari hal-hal juga memperhatikan banyak manusia yang diliputi kegundahan, kesedihan, dan was-was, serta kesempitan dada. Lalu dia melihat keadaannya yang terbebas dari penyakit ini, mendapat karunia Allâh Subhanahu wa Ta’ala berupa ketentraman hati, hingga mungkin orang fakir yang mendapat kelebihan nikmat ini, -yakni merasa qanâ’ah merasa cukup dan ketentraman hati- lebih banyak dari orang-orang barangsiapa yang diberi cobaan dengan perkara-perkara tersebut, lalu dia mendapati banyak manusia mengalami musibah yang lebih besar dan lebih berat darinya, maka dia memuji Allâh Subhanahu wa Ta’ala atas ringannya cobaan yang diberikan kepadanya. Karena sesungguhnya tidak ada sesuatu perkara yang tak disenangi melainkan ada yang lebih besar diberi taufik mendapatkan hidayah kepada apa yang diarahkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam ini, maka rasa syukurnya akan senantiasa kuat dan tumbuh, dan nikmat-nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan senantiasa turun kepadanya dengan berkesinambungan dan orang yang berlawanan dengan yang disebutkan di atas, pandangannya ke atas dan melihat kepada orang di atasnya, baik dalam hal kesehatan, harta, rezeki, dan segala hal yang berkaitan dengannya, maka sudah pasti dia akan mengingkari nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala serta tidak bisa bersyukur. Di saat kesyukuran hilang dari diri seseorang, maka hilang pula darinya nikmat-nikmat. Saat itu, bencana akan silih berganti menghampirinya, dia akan merasa gelisah terus menerus, selalu sedih, murka terhadap orang-orang yang mendapat kebaikan, serta tidak ridha Allâh Subhanahu wa Ta’ala sebagai Rabb yang Maha Pengatur. Maka inilah bencana dalam agama dan dunia serta kerugian yang barangsiapa yang memperhatikan nikmat-nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala berlimpah, mengetahui yang lahir dan batin, dan menyadari bahwa itu semua hanyalah semata-mata karunia dan kebaikan Allâh Subhanahu wa Ta’ala , maka tentu dia akan sangat bersyukur kepada-Nya. Satu jenis nikmat Allâh Subhanahu wa Ta’ala saja, dia tidak akan mampu menghitung dan menilainya, apalagi semua jenisnya. Misalnya, nikmat mata yang sehat, akal jernih, telinga yang berfungsi normal, air, udara, oksigen, dan lainnya. Jika ini disadari, maka dia harusnya mengakui secara sempurna nikmat-nikmat Allâh Azza wa Jalla tersebut, banyak memuji-Nya, dan malu kepada Rabb-nya untuk meminta dan melakukan sesuatu yang tidak dicintai dan tidak diridhai Allâh Azza wa Jalla. Rasa malu terhadap Rabb-nya ini, termasuk cabang keimanan yang paling utama. Dia malu kepada Allâh Azza wa Jalla jika Allâh Azza wa Jalla melihatnya berbuat sesuatu yang terlarang atau tidak melakukan apa yang diperintah-Nya. Dengan demikian, dia telah bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan melaksanakan perintah-perintah Allâh dan menjauhkan larangan-Nya. Perintah yang paling besar adalah mentauhidkan Allâh Azza wa Jalla , syukur yang paling besar adalah mentauhidkan Allâh Azza wa Jalla , dan larangan yang paling besar adalah syirik. Kita wajib mengikhlaskan ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla dan menjauhkan segala macam perbuatan karena syukur merupakan inti kebaikan dan tandanya, maka beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu لَأُحِبُّكَ ، لاَ تَدَعَنَّ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُوْلُ اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ aku mencintaimu, janganlah engkau tinggalkan di akhir setelah selesai setiap shalat untuk mengucapkan ; Ya Allâh, tolonglah aku untuk berdzikir selalu ingat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta memperbaiki ibadah kepada-Mu’.”[5]Sungguh, banyak orang-orang yang selalu bersyukur mengakui kelemahannya dalam mensyukuri nikmat Allâh, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda … لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ، أنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.“… Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diri-Mu sendiri.”[6]Semoga Allâh Azza wa Jalla menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang pandai bersyukur kepada Allâh Azza wa Jalla .FAIDAH-FAIDAH melihat keadaan orang yang berada di bawah kita dalam hal dunia, dan melihat kepada keadaan orang di atas kita dalam hal kepada yang di atas kita dalam hal dunia akan mengakibatkan seseorang tidak bersyukur atas nikmat yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepadanya, selalu mengeluh, dan kepada di atas kita dalam hal agama akan mengakibatkan seseorang terpacu untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .Anjuran zuhud terhadap kehidupan Mukmin hendaknya menjadikan dunia ini di tangannya dan tidak di dalam meremehkan nikmat yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada Mukmin wajib bersyukur atas nikmat yang Allâh Azza wa Jalla anugerahkan kepada kepada Allâh Azza wa Jalla dengan melaksanakan perintah Allâh Azza wa Jalla dan menjauhkan Shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar kita dapat bersyukur kepada-Nya Subhanahu wa Ta’ Islam yang telah mengatur semua kehidupan Shahîh al-BukhâriShahîh MuslimSunan at-TirmidziSunan Ibnu MâjahIrwâ-ul GhalîlSilsilah al-Ahâdîts ash-ShahîhahBahjah Qulûbil Abrâr wa Qurrotu Uyûnil Akhyâr fii Syarhi Jawâmi’il Akhbâr, karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diBahjatunn Nâzhirîn Syarh Riyâdhis ShâlihînNuzhatul Muttaqîn syarh Riyâdhis Shâlihîn[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 03-04/Tahun XVII/1434H/2013M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Nuzhatul Muttaqîn Syarh Riyâdhis Shâlihîn hlm. 353. [2] Shahih HR. at-Tirmidzi no. 3432 dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. Lihat Silsilah al-Ahâdîts as-Shahîhah no. 602. [3] Hasan HR. at-Tirmidzi no. 3431 dari sahabat Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu. [4] Hasan HR. Ibnu Majah no. 3892 dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma. [5] Shahih HR. Abu Dawud no. 1522, an-Nasâ-i III/53, Ahmad V/245, dan al-Hâkim I/273 dan III/273 dan dishahihkannya, juga disepakati oleh adz-Dzahabi rahimahullah. [6] Shahih HR. Abu Dawud no. 1427, at-Tirmidzi no. 3566, Ibnu Mâjah no. 1179, an-Nasâ-i III/249, dan Ahmad I/98, 118, 150. Lihat Irwâ-ul Ghalîl II/175.

aku bersyukur pada allah atas nikmat darinya